Jumat, 21 Mei 2010

Interview With Rino RGB


1. Bagaimana lo bisa keluar dari sistem senioritas di era punk taun 1998?

Saat itu kita berfikir logis aja, ketika kita bertahan dengan system ke-senioritas-an... maka itu menjadikan kita buntu menghadapi generasi yg baru,
banyak blok yg akan kita hadapin nantinya.
Kita sadar, kita lahir dari dari komunitas dan untuk komunitas juga meskipun gk terkecuali kita bisa menjalanin hal yg sangat mainstreams nantinya.
Dasar komunitas yg kita punya kelak bisa membimbing kita ke arah manapun kita menempuh so... kita bebas-kan rasa senioritas kita.
Mulai bangkit dan survive sendiri meski-pun terasa berat tuk menjalaninya sampai sekarang dan ternyata membuahkan hasil walaupun belom maksimal

2. Bagaimana pandangan lo mengenai sistem DIY yang harus di terapkan di negara dunia ke tiga?

DIY.... we'll support that...!
Indonesia contoh-nya, negara dunia ke-tiga berkembang di bawah naungan negara2 raksasa.
DIY... menurut kita itu logis n tak berumus-kan karena kita sama2 tau survive yg kita jalanin ini bukan survive yg kita dapat di table logaritma atau kamus buku pintar.
Ini tumbuh dengan sendiri-nya
bagaimana kita bisa bergerak n bertumbuh menjadi pintar, menjadi lebih bijaksana dan menjadi lebih mengkoreksi diri sendiri
DIY sebuah perjalan hidup individu seseorang dan itu bisa di bawa ke bagian yg lebih besar dari perorangan,
yaitu : sebuah band. SURVIVE... hanya band itu yg bener merasakan n tahu
so... DIY di negara ketiga gk menjadikan suatu yg dilematis buat kita
let's it flow, mengalir terusss....

3. Apakah kebebasan dalam konsep DIY lo berarti bersinggungan dengan media dan mainstream?

Kalo boleh gw jawab atas dasar indvidual gw,,,,
yaa... kami membutuhkan... bukan hanya bersinggungan lagee...
tapi mrk itu sebuah partner semu yg benar2 gw butuhin saat ini.
Nggak perlu berkenalan dengan si media, nggak perlu berkenalan dengan si mainstreams
tapi itu berjalan sendiri apabila kita terus open minded.
sekali lagi itu berkaitan dengan logika dan yg jelas-jelas di butuhkan sama manusia... LOGIKA"

4. Mengapa lo tidak membuat band lagi selain RGB?

Hweheheheee... siiiaaaaaaaal. Ngurus band satu aja susah...mau nguruus band yg laen lagee, hadoooh.......
intinya gw cuman mencoba loyalitas dengan apa yg telah gw buat n jalanin dari tahun 1996.
Gw merubah pola fikir gw pribadi sampai saat ini.

5. Apakah arti Punk buat lo dan pesan terakhir untuk scene di indonesia ?

PUNK = SEBUAH CULTURE YG BERASAL DARI LUAR SANA....
sebagai bangsa indonesia, gw mengadopted culture ini,,,,, sampai saat ini
kebetulan yg gw dalemin apa itu PUNK...??
metode apa siiy di dalam-nya...
ternyata itu adalah konsep dasar sebuah pola hidup, survive berkomunitas, bermusik n sebagai simpatisan, yg jelas2 bernilai positive buat gw
dan semua itu bergerak sampai skr...!.
Dan waktu-lah yg mendampingin lafal-lafal diatas, bukan karena skenario
tapi karena perjalanan sebuah hidup tanpa teks n konteks yg baku.
Flexsible///!!! menjadi darah yg mengalir, sedikit banyaknya yg sangant mempengaruhi apa aja tuk ber-activitas ke depannya...
Thx to PUNK.
INDONESIA adalah bangsa yg kuat....scene yg besar...
so,,,, jadi-kan PUNK tuan rumah di diri kalian sendiri... yg positive tentu-nya...
untuk semua hal yg negative, silahkan pendam sendiri....
jgn pernah membuahi bangsa kita dengan semua yg salah...
BIJAKSANA-LAH

peace